Artikel Ekonomi dan Bisnis. Pada kesempatan ini kita akan membahas dan membandingkan antara Blue Ocean Strategy dan Red Ocean Strategy, sebagai bagian dari pendekatan/strategi kompetisi bisnis di masa sekarang.
BLUE
OCEAN STRATEGY
Blue Ocean Strategy, merupakan salah
satu tema penting dalam wacana manajemen strategi lima tahun belakangan.
Digagas oleh Profesor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee
Mauborgne, tema ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana
memenangkan kompetisi bisnis yang kian dinamik.
Lalu apa itu sejatinya blue ocean
strategy? Apa saja contoh konkrit perusahaan yang telah menerapkannnya? Dan
tahapan apa saja yang mesti dilakoni guna menjalankannya dengan berhasil?
Konsep
dasar Blue Ocean Strategy (BOS) adalah Value Innovation. Yaitu bagaimana kita
mengalihkan diri dari persaingan di Red Ocean yang sangat kompetitive dan
berdarah, menuju pada Blue Ocean yang membuat kompetisi jadi tidak relevan
lagi. Blue ocean strategy
pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran
fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur
produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah
ada di pasar.
Value Innovation tidak selalu berupa inovasi teknologi,
tetapi berupa inovasi untuk peningkatan keuntungan pelanggan yang disesuaikan
dengan harga jual dan biaya.
Setiap strategi
selalu mempunyai resiko yang harus diperhitungkan dengan seksama.
Dengan cara seperti diatas, blue ocean mendorong
pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang
selama ini “dilupakan” oleh para pesaing. Contoh yang paling fenomenal dari
dari kisah blue ocean ini misalnya dapat dilihat pada kisah keberhasilan Yamaha
dengan skutik Mio-nya. Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor
didominasi oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasanya.
Melalui skutik Mio, Yamaha
mengintroduksi motor dengan fitur yang berbeda secara radikal dengan produk
yang selama ini ada di pasaran. Ia juga segera membidik segmen pasar baru (new
market segment) yakni para pelanggan perempuan (female bikers). Dengan
pendekatan blue ocean ini, saat itu praktis Yamaha berenang dalam arena pasar
baru, yang tidak ada players lain didalamnya. Dengan mudah Yamaha memimpin
pasar baru itu, dan itu terus bertahan hingga kini. Keberhasilan ini memang
fenomenal, sebab melalui Mio-lah, Yamaha kemudian pelan-pelan merangsek singgasana
yang sudah puluhan tahun digenggam sang jawara, Honda.
Contoh blue ocean strategy yang juga
legendaris adalah drama kemenangan produk iPod dari Apple yang merebut habis
pasar musik digital. Produk iPod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda dengan
produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh
Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari iPod, selain kemudahan
penggunaannya. Dengan segera iPod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh
meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu keterpurukan dan luka kekalahan.
Contoh lain blue ocean strategy yang
tak kalah dramatis tentu saja adalah kisah mendiang mbah Surip dengan lagu Tak
Gendong-nya. Ketika arena musik tanah air didominasi oleh musik pop yang
mendayu-dayu, ia hadir menawarkan produk dengan fitur yang secara radikal
berbeda dengan yang selama ini ada di pasaran : sepotong lagu reggae yang
jenaka dalam balutan gaya bohemian. Plus selarik tagline yang amat brilian : I
love you full. Dengan segera ia menjelma menjadi ikon baru, menciptakan new
market space, dan dalam arena ini ia dengan mudah menaklukkan pasar.
Kisah Yamaha Mio, iPod, dan mbah Surip
adalah sepenggal kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategy
dibentangkan dalam kenyataan. Semua kisah ini selalu diawali dengan kejelian
melihat potensi pasar yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan
kemudian semuanya segera disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang unik,
inovatif dan berbeda (different) dengan yang selama ini ada di pasar.
Melalui cara itulah, para pelaku blue
ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new
market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau
mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya
dalam rintihan kekalahan. Mio melesat jauh meninggalkan Honda Beat. iPod
membuat produk audio Sony tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama
mbah Surip tiba-tiba melambung, sebelum akhirnya benar-benar melesat menembus
langit tuju bidadari.
Inti dari Blue Ocean Strategy :
1. Keluar dari
persaingan Red Ocean yang berdarah-darah dan pindahlah
pada Blue Ocean yang
menguntungkan.
2. Fokus pada
Value Innovation, peningkatan nilai tambah luar biasa pada pelanggan.
3. Keluar dari
kebiasaan berpikir industri tersebut dengan menciptakan Market Space yang baru.
4. Gunakan
Strategy Canvas dan 4 Action Framework untuk menciptakan Value dan Lowcost secara
bersamaan.
5. Pemikiran
haruslah dari Keuntungan pelanggan, baru ke harga, biaya, dan
bagaimana mengadaptasikan keadaan yang dihadapi, baik internal maupun external.
RED
OCEAN STRATEGY
Red Ocean Strategy di ilustrasikan sebagai
lautan yang di penuhi berbagai jenis ikan yang bersaing ketat dalam
memperebutkan makanan. Dalam perebutan tersebut, terjadi peristiwa perkelahian
sengit sehingga laut yang biru berubah menjadi merah karena percikan-percikan
darah di antara mereka. Peristiwa ini menggambarkan bahwa strategy yang di
gunakan adalah bagaimana membandingkan diri dengan pesaing (benchmark),
menilai kekuatan dan kelemahan, menentukan strategi dan mengimplementasikan
taktik mengalahkan lawan untuk mempertahankan pasar, mengambil porsi pasar
lawan dan mematikan usaha lawan.
Red ocean,
dimana semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan
semua saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap terjadi
adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena persaingan diperebutkan
oleh para pemain yang menawarkan keseragaman produk dan pendekatan.
terima kasih dengan adanya ini saya menjadi punya gambaran bagaimana saya harus mengerjakan tugas saya... :D
ReplyDelete